lalalalala ~

Hai , i'm wanie . engkau ? *pikir sendiri* cerita ini cerita benar bukan kisah dongen zaman P.Ramlee yang aku boleh suka suka jea update .i write what i feel in life . tak suka baca kau boleh angkat kaki pergi dari sini . Haha *ketawa kejam*

Tuesday 29 May 2012

: kisah tentang Arjuna :



Namanya Arjuna, persis nama seorang tokoh
dalam dunia pewayangan. Tapi ia tak
tampan, tak gagah.
Apalagi digila-gilai oleh wanita. 
Arjuna yang ini hanya seorang penjual
ulat sebagai makanan burung yang
penghasilannya tidak menentu.
 Tinggalnya di sebuah rumah sederhana dengan
ibundanya yang sudah berusia 70 tahunan.
Sejak usia 2 tahun Arjuna menderita lumpuh. 
Penyebabnya adalah demam yang
sangat tinggi yang kemudian merusak syarafnya.
Arjuna kini sudah 40 tahun dan tetap lumpuh.
Ia pun masih tetap ulet menjalankan profesinya.
Sejak beberapa waktu yang lalu ia mempunyai
kegemaran baru, suka mengikuti pengajian dari
masjid ke masjid. Dari pengembaraannya itu
akhirnya ia jatuh cinta pada sebuah masjid di
sebuah pondok pesantren yang dipimpin
oleh seorang kyai yang masih muda dan berkharisma.
Pagi itu Arjuna tampakrapi dan wangi. 
Ia menggunakan baju terbaiknya, sebuah baju
koko berwarna putih yang dimintanya pada
sang ibu untuk disetrika licin-licin. Ia sudah siap
menuju pengajian di pondok pesantren.
Jaraknya lumayan, dari Jl. Pendawa Dalam,
Bandung, ke daerah Gegerkalong Girang.
Apa lagi bagi seseorang yang tak berfisik
sempurna seperti Arjuna, jarak itu terasa
lebih dari sekedar lumayan.
Arjuna merangkak di depan rumahnya, lalu
dengan suara cadelnya berteriak memanggil
becak di ujung jalan. Sang tukang becak pun
tanggap dengan panggilan Arjuna. Ia
mafhum, Arjuna pasti 
akan pergi ke pondok pesantren.
Arjuna duduk manis di dalam becak, hingga
sampai ke jalan besar. Di jalan besar, sang tukang
becak membantu memanggilkan taxi.  
Satu taxi lewat, taxi berikutnya juga, dan
berikutnya, lalu berikutnya. Arjuna tetap
duduk manis di dalam becak, tersenyum.
Keringat mengucur di tubuh sang tukang
becak yang tampak sedikit kesal tidak satu
pun taxi yang mau berhenti.
Membawa Arjuna sebagai penumpang taxi
memang berbeda. Sang sopir taxi harus rela
membantu menggendongnya. Maka
tak heran kalau tak semua sopir taxi mau.
Tapi Allah selalu memberikan pertolongan-Nya.
Sebuah taxi meluncur pelan dan berhenti.
Sampai di pondok pesantren Arjuna
disambut oleh beberapa orang jemaah. Ia sama
sekali tak dipandang sebelah mata. Justru
banyak orang yang sayang padanya,
termasuk sang kyai. Ceramah pun dimulai.
Seperti kali yang lalu. 
kali ini Arjuna tak mampu membendung air matanya. 
Semangatnya membara. Bukan hanya
itu bahkan bergejolak. Bagai sebuah handphone
yang perlu di-charge, inilah saat-saat Arjuna
menge-charge jiwanya. Total biaya Rp.50.000,-
yang harus ia keluarkan untuk pulang pergi ke
pondok pesantren, serasa tak ada
harganya dibanding dengan setrum yang
menyulut dirinya. Ajuna jadi lebih semangat
bekerja, lebih semangat mengumpulkan uang
untuk bisa datang ke pengajian.
Arjuna sekarang jadi rajin ibadah malam. Sifat
pemarahnya mulai hilang, jadi lebih sabar
dan optimis. Pelan-pelan keinginan itu muncul.
Suatu keinginan yang sama sekali tak pernah
berani untuk ia mampirkan walau
sekilas di kepalanya.
"Ibu, Arjuna kepingin kawin!" Suara cadel
Arjuna bagai geledek yang memecah
kesunyian malam di telinga sang ibu.
"Arjuna enggak mimpi kan?" sang ibu bertanya
sambil menguncangkan tubuh Arjuna yang
tergolek lemah di tempat tidur.
" Eh ibu, Arjuna mah bangun. Ini enggak
mimpi. Sungguhan, Arjuna kepingin kawin."
Sang ibu menelan ludahnya beberapa kali,
miris. "Jang, kamu teh mau kawin samasiapa?"
"Nggak tau. Tapi Arjuna sudah minta sama Allah."
Mata sang ibu hampir-hampir tak kuat
membendung air mata yang hendak tumpah.
"Bener atuh, kalau memohon ya sama Allah."
Sang ibu bingung apa yang harus ia lakukan.
Menghibur Arjuna dan membangun mimpi-
mimpi indah yang kosong melompong.
Atau membuatnya melek melihat kondisi
cacatnya. Tapi itu sama saja artinya dengan
menghempaskannya ke jurang dalam. Sang ibu
cuma bisa menyerahkan pada Allah, apapun
kehendak-Nya. Malam purnama. Arjuna
baru saja selesai sholat tahajud. Ia merenungi
keinginannya yang mulai menjadi azzam.
Pikirannya berkecamuk.
"Tapi, kalau nanti punya istri pasti biaya akan
bertambah. Sekarang saja hidup sudah pas-
pasan. Ah, rejeki kan sudah diatur oleh Allah,
tinggal kita yang harus ikhtiar. Tapi, mau nikah
sama siapa. Eh, iya ya. Siapa yang mau sama
saya yang jalan aja mesti merangkak, mau
ke mana-mana mesti digotong. Ah, itu kan
sama juga, jodoh sudah diatur sama Allah.
Tinggal ikhtiar saja. Besok saya akan bilang
sama Pak Kyai, minta dicarikan istri."
"Pak Kyai, saya kepingin kawin!"
Pak Kyai itu pun kaget tak beda seperti
ekspresi sang ibu ketika mendengar ucapan
Arjuna. Dengan sabar Kyai berkata, "Wah
bagus itu. Menikah kan sunnah Rasulullah,
apalagi kalau niatnya untuk ibadah."
"Iya, iya, saya kepingin kawin karena kepingin
ibadah. Kepingin punya anak-anak yang normal
dan berjuang di jalan Allah."
"Arjuna mau menikah dengan siapa?"
"Saya ingin minta dicarikan sama Pak Kyai."
Pak Kyai pun menggaruk-garuk kepalanya. Bukan
amanah yang ringan. Sudah berkali-kali ia
mempertemukan jodoh diantara santri-santrinya. 
Diantaranya ada juga yang tidak sekali langsung jadi.
 Itu pun santri-santri yang normal, tapi Arjuna...?!
Sang Kyai bukan mengecilkan arti Arjuna.
Semua orang sudah ditentukan takdirnya
oleh Allah. Dan tak akan tahu takdirnya
bagaimana kecuali dengan berusaha. Tapi
usaha yang harus dilakukan untuk mencari
istri untuk Arjuna bukan perkara mudah. 
Tapi , Allah berkehendak lain.
 Sang Kyai akhirnya menemukan sang gadis.
Gadis itu normal, juga sholehah. 
Ia salah satu jamaah yang kerap
mengikuti pengajian Kyai. Kyai mengucap
syukur yang tiada tara, karena akhirnya gadis
itu mengucapkan kesediaannya menikah dengan Arjuna.
Ina, gadis itu, jelas-jelas tahu Arjuna yang akan
dinikahinya berfisik tak sempurna. Sangat jauh
dari gambaran tokoh Arjuna yang ada di lirik lagu.
"Kenapa Ina mau menikah dengan Arjuna?" tanya sang Kyai. 
"Ina sudah tahu apa resikonya? Apa
yang akan dihadapi di kemudian hari?"
"Niat saya cuma ingin mencari keridhoan Allah.
Saya ingin menjadi bidadari di syurga
nantinya," kata sang gadis dengan mantap.
Pagi hari di bulan Agustus 2002 itu
seakan bersinar lebih cerah dari biasanya bagi Arjuna. 
Sebelum berangkat, ia menangis. Bukan sedih, justru
kebahagiaan luar biasa yang tak terbendung.
Suatu keajaiban yang tak pernah ia bayangkan
akan terwujud. Mulanya hanya sebuah keinginan,
lalu menjadi tekad, dan kini menjadi nyata. Allah
mengabulkan permohonannya.
Terbata-bata Arjuna mengucapkan ijab kabul.
Bukan karena grogi, tapi karena memang ia
kesulitan mengucapkan kata-kata. Dua ratus
pasang mata ikut berlinangan airmata, tak
kuasa menahan haru yang tiba-tiba
menyeruak. Arjuna menyerahkan mas
kawin berupa 23 gram emas kepada istrinya.
Lalu Arjuna bersujud di hadapan ibunya,menangis tersedu-sedu.
 Di hadapan para tamu, sang Kyai berkata,
 "Kita harus banyak belajar dari Arjuna, seseorang
yang diberi ujian berupa kekurangan fisik dari
Allah, namun tidak takut dan berani
mengambil keputusan terhadap masa
depannya. Arjuna adalah contoh seseorang yang
berserah kepada Allah, yakin akan rejeki yang
sudah ditetapkan-Nya. Semoga Allah
memberkahi pasangan
pengantin ini, menjadikannya sakinah,
mawadah, warrahmah."Doa sang Kyai ini pun di
amini oleh para tamu walimah.
Arjuna memandangi istrinya penuh haru. Ina
baru saja selesai mencuci baju. Arjuna
senang sekali, kini ia tak lagi mencuci baju sendiri
seperti ketika bujangan dahulu. Ina juga selalu
merawat dengan penuh ikhlas dan telaten.
Seorang gadis telah Allah kirim untuk
menjadi pendampingnya di dunia. Arjuna berharap
Ina juga akan menjadi bidadarinya di surga nanti. 
Insya Allah......









     + KISAH TENTANG ARJUNA +    


Monday 28 May 2012

B A H A G I A .... !! . ePpY :)


fuuuuhhhh  ....  !!!
dh lama ta update belog neyh  ,, dh berabok dh !!
cuci-cuci kan dulu bellog yg berabok ny ,
haaaah   !!! 
dh bersih dh belog cik hati ny ,, heee ~
bahagianya akuuu   ... !!! 
" pengetua sekolah kata ,, kami cuti sem 2 minggu "
ahaks ~
terasa macam dok U pulks ..
eheh ! .. bestt .. !!
tapi ,, ad tusyen 4 hari masa cuti 
form 3,4,5,6 yg tinggal d hostel 
diwajibkan tinggal d hostel ..
arhhhhhh   !!!! .. BOSHAN  !!!
ak terpaksa dok di hostel 2 minggu lebih
tapi ,, lepas tuhhh ,,, 
B A H A G I A ..... !!!
dapat pulang rumah ,,  :)
ta yah susah-susah pikir sal hostel ag ,, 
tapi ,, cuma 2 minggu ajea ..
huummmmm




dari kiri  :
balqiss ,, tengku ,, iesya ,, chaq ,, ghah ,, wanie (aku)

neyh  lha pic kami  last at hostel sblom blek umah untok cuti sem 
ahahahahaha ~ 


    ~ G O O D B Y E H O S T E L ~